Industri marine offshore adalah salah satu sektor yang paling menantang di dunia. Kegiatan ini melibatkan berbagai operasi di tengah lautan, mulai dari produksi minyak dan gas, hingga pemeliharaan dan inspeksi lepas pantai. Perkembangan teknologi drone terus meningkat dan membawa dampak signifikan dalam berbagai sektor. Offshore drone inspection menawarkan solusi yang efektif dan efisien untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, sekaligus meningkatkan keselamatan dan produktivitas operasional migas.
Tantangan dalam industri ini adalah memastikan efisiensi, keselamatan, dan efektivitas biaya dalam setiap operasinya. Halo Robotics sebagai distributor drone DJI Enterprise di Indonesia, merekomendasikan DJI Matrice 350 RTK, DJI Zenmuse H3O, DJI Matrice 30 Thermal, DJI FlyCart 30, dan Elios 3 sebagai solusi drone terbaik untuk industri marine offshore.
Manfaat Penggunaan Offshore Drone Inspection
Penggunaan offshore drone inspection memberikan berbagai manfaat yang signifikan, diantaranya adalah:
- Efisiensi Biaya: Penggunaan offshore drone inspection dapat mengurangi biaya operasional dengan mengurangi kebutuhan akan peralatan mahal dan personel khusus.
- Keselamatan: Mengurangi risiko bagi pekerja dengan menggantikan tugas-tugas berbahaya yang biasanya dilakukan secara manual, kini dapat digantikan dengan menggunakan drone.
- Kecepatan dan Aksesibilitas: Drone dapat mencapai lokasi yang sulit dijangkau dengan cepat, memungkinkan inspeksi dan pemantauan yang lebih sering.
- Data yang Akurat dan Real-Time: Drone dilengkapi teknologi canggih yang memungkinkan pengumpulan data yang akurat dan dapat dianalisis secara real-time.
Aplikasi Drone dalam Operasi Marine Offshore
1. Inspeksi dan Pemeliharaan Infrastruktur
Salah satu penggunaan utama drone di industri marine offshore adalah untuk inspeksi dan pemeliharaan infrastruktur. Platform lepas pantai, pipa bawah laut, dan turbin angin adalah beberapa contoh struktur yang memerlukan inspeksi rutin untuk memastikan keselamatan dan keandalannya. Secara manual, inspeksi ini dilakukan oleh tim penyelam atau pekerja yang menggunakan alat khusus. Metode ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga berisiko tinggi dan mahal.
Dengan menggunakan offshore drone inspection dapat dilakukan lebih cepat, aman, dan dengan biaya yang lebih rendah. Drone yang dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi dan sensor khusus dapat terbang di sekitar struktur untuk mengambil gambar dan video yang detail. Data ini kemudian dapat dianalisis untuk mengidentifikasi kerusakan, korosi, atau masalah lain yang memerlukan penanganan segera.
2. Pengiriman Barang dan Logistik
Penggunaan drone untuk pengiriman barang juga semakin populer di sektor marine offshore. Pengiriman barang menggunakan helikopter atau kapal sering kali memerlukan waktu dan biaya yang signifikan. Oleh karena itu, drone logistik dapat menawarkan solusi yang lebih cepat dan ekonomis untuk mengirimkan suku cadang, peralatan, atau bahkan sampel yang harus diuji di lab. Ini sangat berguna untuk platform lepas pantai yang berada di lokasi terpencil.
3. Keamanan dan Pengawasan
Selain itu, keamanan dan pengawasan merupakan aspek kritis dalam operasi marine offshore. Risiko ancaman dari pihak ketiga, seperti perompak atau penyusup, selalu ada. Oleh karena itu, drone juga dapat digunakan sebagai alat pengawasan yang efektif, sehingga memungkinkan operator untuk memantau area yang luas dengan cepat dan efisien.
Drone dapat dilengkapi dengan kamera inframerah untuk pengawasan malam hari, serta sistem GPS untuk navigasi yang presisi. Dengan demikian drone dapat berpatroli di udara secara rutin, drone dapat mengidentifikasi kapal atau individu yang mendekat secara mencurigakan. Ketika ancaman terdeteksi, drone dapat mengirimkan gambar dan lokasi langsung ke tim keamanan. Dengan kemampuan ini, drone dapat memberikan respons yang cepat terhadap ancaman dan membantu dalam operasi penyelamatan jika diperlukan.
4. Pemantauan Lingkungan
Drone juga dapat berfungsi untuk memantau kondisi lingkungan di sekitar operasi offshore. Pemantauan ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan tidak merusak ekosistem laut. Drone dapat dilengkapi dengan sensor untuk mengukur kualitas air, suhu, dan tingkat polusi. Data yang dikumpulkan oleh drone dapat memberikan informasi yang berharga tentang dampak lingkungan dari operasi offshore dan membantu dalam upaya mitigasi.
Rekomendasi Drone dalam Operasi Marine Offshore
DJI Matrice 350 RTK
DJI Matrice 350 RTK bisa digunakan dalam inspeksi di berbagai sektor, salah satunya marine offshore. Drone ini memiliki semua yang Anda butuhkan untuk pengawasan misi yang efektif. Dari jarak yang aman, Anda dapat mengidentifikasi ancaman, mendapatkan pemahaman cepat tentang area tersebut, dan memiliki waktu penerbangan hingga 55 menit untuk mengumpulkan informasi yang Anda perlukan, tidak peduli seberapa jauh misinya.
Drone ini dapat terbang hingga 7.000 meter dengan baling-baling khusus. Anda juga dapat menambahkan payload untuk merekam objek dengan jelas dan akurat, seperti kamera tambahan DJI Zenmuse H30T maupun DJI Zenmuse L2 dan DJI Zenmuse P1. Selain itu, drone ini menggunakan teknologi transmisi DJI O3 Enterprise. Sistem ini memungkinkan transmisi video dan live feed dengan resolusi HD 1080p melalui tiga saluran. Transmisi ini pun mampu digunakan sampai jarak 20 kilometer melalui controller DJI RC Plus. Adanya IP rating (IP55) membuatnya tahan di berbagai kondisi cuaca.
DJI Zenmuse H30 Series
Payload terbaru dari seri DJI Zenmuse yang tahan segala cuaca dan multi-sensor mengintegrasikan lima modul utama yaitu kamera sudut lebar, kamera zoom, kamera thermal inframerah, laser range finder, dan lampu tambahan NIR. Dengan menggunakan algoritma cerdas yang canggih, kamera ini menghasilkan standar persepsi dan pencitraan, melampaui keterbatasan penglihatan siang dan malam. Hal ini sangat cocok untuk berbagai operasi, termasuk di sektor marine offshore.
DJI Matrice 30 Thermal
DJI Matrice 30 Thermal adalah drone tangguh yang dibuat untuk tahan hujan ataupun cuaca buruk dan dirancang agar sangat portabel atau mudah dibawa kemana-mana. Drone ini cocok untuk penggunaan offshore drone inspection karena memiliki spesifikasi kamera thermal dengan resolusi 640×512, 30fps. 48 megapixel Zoom camera with 200x optical zoom, 12 megapixel Wide camera, Sistem kontrol untuk DJI Matrice 30 Thermal sangat canggih, dengan tampilan layar lebar 7 inci pada sistem kontrol dual stick yang dirancang untuk memudahkan penggunaan pilot drone. Drone ini memiliki waktu penerbangan selama 41 menit.
Elios 3
Tidak hanya dari DJI, drone untuk sektor marine offshore yang bisa dijadikan alternatif pilihan adalah Elios 3 dari Flyability. Elios 3 memiliki fitur desain yang unik seperti sangkar berbentuk bola di badan drone dan dilengkapi fitur toleransi benturan. Sehingga, melindunginya dari benturan sekaligus dapat bergerak bebas di ruang sempit. Desain ini juga memungkinkan Elios 3 memantul dari permukaan tanpa kehilangan stabilitas, sehingga sangat mudah beradaptasi di lingkungan yang menantang.
Selain itu, Elios 3 dilengkapi dengan kamera resolusi tinggi, lampu LED yang kuat, dan teknologi stabilisasi. Elios 3 dapat menangkap citra dan video mendetail secara real-time, memberikan data visual kepada pengawas tanpa memerlukan manusia langsung di area berbahaya. Kemampuan ini dapat meningkatkan keselamatan, mengurangi waktu henti, dan meningkatkan efisiensi.
Baca Juga: New! Voliro T: Revolusi Drone 360° untuk Inspeksi Presisi Tinggi
DJI FlyCart 30
Dirancang untuk mengatasi tantangan transportasi tradisional, drone DJI FlyCart 30 mempunyai kapasitas muatan yang besar, jangkauan operasi yang jauh, keandalan yang tinggi, dan fitur-fitur cerdas. Drone untuk mengirimkan barang ini mengadopsi konfigurasi 4-axis, 8-blade multi-rotor dan dapat membawa beban maksimum 30kg untuk jarak 16km dengan baterai ganda. Drone Ini mendukung dua mode pengiriman: Cargo Mode dan Winch Mode.
Cargo Mode mendukung pelepasan cepat dan penimbangan beban otomatis, sedangkan Winch Mode berfungsi untuk skenario di mana drone tidak memiliki lokasi mendarat yang aman atau barang tidak dapat dimasukkan ke dalam kargo.
Dalam Cargo Mode, konfigurasi standarnya adalah kontainer EPP berukuran umum dengan volume maksimum 70 liter. Dapat dibongkar dan dirakit dengan cepat untuk memudahkan bongkar muat. Kotak kargo mendukung deteksi berat dan pusat gravitasi untuk memastikan kargo dimuat dengan benar dan membuat penerbangan lebih aman dan stabil.
Winch Mode memiliki mode pelepasan kabel dan mendukung metode kontrol otomatis dan manual. Berat maksimum yang dapat ditarik adalah 40kg, panjang pelepasan maksimum adalah 20 meter, dan kecepatan ditarik tercepat dapat mencapai 0,8 m/s. Ketika tiba di tujuan, pilih titik penurunan dengan proyeksi AR, muatan dapat diturunkan secara otomatis dengan satu ketukan. Saat muatan mendarat, mode ini akan melepaskan muatan secara otomatis untuk pengiriman non kontak yang aman dan akurat.
Kesimpulan
Penggunaan offshore drone inspection telah membawa era baru karena memiliki kemampuan untuk melakukan inspeksi, meningkatkan keselamatan, mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, dan mendorong pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, drone merupakan alat yang sangat diperlukan untuk operasi marine offshore. Seiring dengan kemajuan teknologi, peran drone di sektor marine offshore akan semakin meningkat, sehingga mengantarkan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan untuk sektor penting ini.