Pengukuran volume stockpile merupakan proses utama di setiap lokasi kerja sektor pertambangan maupun konstruksi. Pengukuran stockpile yang salah dapat menjadi proses yang panjang dan menguras tenaga, sehingga pekerja tidak dapat menyelesaikan tugas utamanya. Oleh karena itu, dengan adanya teknologi drone DJI Enterprise yang dilengkapi fitur canggih, data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat dan
akurat.
Halo Robotics sebagai distributor drone DJI Enterprise satu-satunya di Indonesia, akan membahas lebih lanjut mengenai bagaimana teknologi drone dapat membantu meningkatkan akurasi pengukuran stockpile secara akurat beserta rekomendasi dronenya. Simak terus ulasannya!
Manfaat Pengukuran Stockpile dengan Akurat
Semakin akurat data yang diambil saat menghitung volume stockpile, semakin baik juga keputusan yang dibuat. Dengan melacak secara lebih akurat berapa banyak material yang disimpan, Anda dapat mengoptimalkan rantai pasokan, hemat biaya dan waktu. Berikut ini adalah beberapa manfaat pengukuran stockpile menggunakan drone:
- Prakiraan Biaya Terperinci dan Rendah. Pengukuran stockpile yang akurat tidak hanya tentang mengetahui apa yang dimiliki saat ini, tetapi yang akan dibutuhkan di masa mendatang. Data stockpile dapat membantu para pengambil keputusan menentukan harga produk dan kebutuhan pemesanan. Selain itu, penggunaan drone dapat mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual dan peralatan berat, sehingga menghemat biaya operasional.
- Efisiensi Waktu. Proses pengukuran stockpile secara tradisional biasanya memakan waktu yang lama, oleh karena itu pemanfaatan teknologi drone dapat dilakukan dengan cepat, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat.
- Akurasi Tinggi & Data Real-Time. Drone dilengkapi dengan teknologi pemindaian dan pengukuran yang canggih, sehingga menghasilkan data yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional. Dengan kemampuan pemetaan dan penggambaran 3D, drone dapat memberikan representasi visual yang jelas tentang kondisi stockpile. Selain itu, drone juga dapat memberikan data secara langsung, memungkinkan pemantauan stockpile secara berkala dan real-time.
- Keamanan yang Lebih Baik. Penggunaan drone untuk mengukur stockpile dapat mengurangi risiko bagi pekerja yang harus berada di lokasi berbahaya dengan memungkinkan pengukuran dari jarak jauh.
- Analisis yang Mendalam dan Integrasi Teknologi Lain. Data yang diperoleh dapat dianalisis lebih lanjut untuk perencanaan dan pengelolaan yang lebih baik. Data yang dihasilkan dapat diintegrasikan dengan software manajemen untuk analisis lebih lanjut dan pengambilan keputusan strategis.
- Akses ke Area Sulit Dijangkau. Penggunaan teknologi drone dapat mengakses lokasi yang sulit dijangkau oleh manusia, seperti area yang tidak aman atau terpencil.
Pengukuran Stockpile Menggunakan Drone vs Teknik Pengukuran Tradisional
Pemanfaat drone untuk proses pengukuran stockpile dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan menghemat waktu dan biaya sekaligus. Beberapa metode pengukuran secara tradisional yang paling umum yaitu menggunakan roda berjalan, ember, atau truk untuk menghitung muatan. Dalam beberapa kasus, perusahaan hanya akan mengukur stockpile secara kasat mata, sebuah metode yang penuh dengan ketidakakuratan yang harus dihindari.
Meskipun ppengukuran tradisional ini mungkin tampak murah dibandingkan dengan biaya pembelian drone, namun biayanya bisa jauh lebih mahal di kemudian hari. Estimasi yang tidak akurat dapat menciptakan inefisiensi dalam alur kerja.
Pengukuran stockpile dengan drone sangat penting bagi perusahaan yang memiliki banyak lokasi atau jumlah stockpile yang besar. Selain menghemat waktu, pengukuran stockpile menggunakan drone dapat menghilangkan masalah keamanan sepenuhnya, pengukuran dapat dilakukan dari jarak jauh tanpa harus mengangkat beban berat.
Cara Mengukur Volume Stockpile dengan Drone DJI Enterprise
Untuk mengukur stockpile menggunakan drone biasanya menggunakan proses pemodelan yang biasa disebut fotogrametri untuk membuat peta 3D dan menemukan dimensi stockpile. Fotogrametri dengan drone melibatkan pengambilan beberapa gambar fitur dari berbagai perspektif dan menggabungkannya dengan software pemetaan DJI Terra.
Berikut langkah-langkah untuk mengukur stockpile material menggunakan drone:
1. Memilih Drone yang Tepat
Dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam memilih drone untuk mengukur stockpile adalah kejernihan gambar dan akurasi data. Kejernihan gambar dapat diperoleh dengan kamera yang memiliki sensor besar, mekanisme rana mechanical shutter, optik sensor berkualitas tinggi, dan jumlah megapiksel yang memadai.
Untuk meningkatkan akurasi pengukuran, disarankan menggunakan drone dengan penerima GNSS. GNSS dengan teknologi RTK (Real Time Kinematic) menghasilkan data dengan tingkat akurasi absolut yang tinggi. Ini penting terutama saat penerbangan dilakukan berulang kali di area yang sama. Meskipun lokasi keseluruhan stockpile jarang berubah, volume tumpukan material terus berubah seiring waktu. Tanpa RTK atau Ground Control Points (GCP), peta yang dihasilkan bisa jadi tidak akurat, sehingga perhitungan perubahan volume stockpile dari waktu ke waktu menjadi tidak tepat.
Selain akurasi, pemilihan drone yang tepat juga perlu mempertimbangkan kondisi lokasi proyek. Untuk area yang luas atau memiliki lingkungan yang menantang, dibutuhkan drone dengan waktu terbang lebih lama, kemampuan tahan air (IP rating) yang lebih tinggi, atau bahkan drone yang payload-nya bisa diganti. Misalnya, untuk mengukur stockpile di area dengan tanaman lebat, diperlukan drone dengan LiDAR. LiDAR dapat menembus vegetasi dan memindai permukaan tanah di bawahnya.
2. Memotret Stockpile dengan Drone
Anda perlu mengambil gambar udara dari lokasi kerja yang lebih besar sebelum berfokus pada stockpile. Gambar-gambar ini memberikan konteks untuk tumpukan barang dan membantu membuat skala yang akurat. Gambar harus dicocokkan dengan koordinat GPS untuk mendapatkan hasil terbaik.
3. Memproses Data di DJI Terra dan Menganalisa Stockpile
Setelah lokasi berhasil diambil gambarnya, saatnya untuk memproses data. Keluarkan kartu micro SD dan masukkan ke komputer Anda. Luncurkan DJI Terra, mesin fotogrametri DJI. Pada tab Rekonstruksi, di pojok kiri bawah, pilih Misi Baru. Setelah Cahaya Tampak dipilih, proyek baru telah dibuat.
Untuk mengimpor gambar, pilih ikon Folder (kanan atas). Ini akan mengisi lokasi gambar dari setiap gambar. Jika Ground Control Points atau Checkpoints diambil di lokasi, gunakan alat GCP Management untuk membantu menandai penanda. Karena Matrice 350 RTK dan Mavic 3 Enterprise menggunakan RTK, GCP tidak diperlukan, tetapi target Checkpoint selalu disarankan untuk diperiksa terhadap keakuratan survei.
Aktifkan Peta 2D dan Peta 3D, dan pilih jenis file tertentu yang Anda perlukan untuk diekspor dari masing-masing. Kemudian, pilih Jalankan Rekonstruksi. Setelah data selesai diproses, stockpile siap untuk diukur.
Rekomendasi Drone DJI Enterprise untuk Mengukur Stockpile
1. DJI Matrice 350 RTK + DJI Zenmuse P1 atau L2
Untuk area yang lebih sulit atau lebih luas, DJI Matrice 350 RTK dan DJI Zenmuse P1 adalah pilihan yang tepat. DJI Zenmuse P1 memiliki sensor full-frame yang menghasilkan gambar 45MP. Ini memungkinkan Anda untuk terbang lebih tinggi dan tetap mendapatkan detail yang sama seperti menggunakan Mavic 3 Enterprise. Payload ini juga menggunakan mechanical shutter untuk akurasi yang lebih tinggi.
Keunggulan DJI Matrice 350 adalah kemampuannya untuk mengganti payload. Jadi, jika area stockpile Anda memiliki tanaman lebat, Anda tetap bisa mengukur stockpile menggunakan LiDAR untuk akurasi yang lebih baik. Payload DJI Zenmuse L1 dapat membantu Anda mengumpulkan data titik akurat dari LiDAR yang dapat digunakan untuk pengukuran stockpile. Biasanya, saat menggunakan LiDAR untuk mengukur stockpile dengan vegetasi, diperlukan pembuatan Digital Terrain Model (DTM) untuk melakukan pengukuran.
2. DJI Mavic 3 Enterprise
DJI Mavic 3 Enterprise dilengkapi sensor yang besar mencapai 4/3” dan gambar 20MP kualitas dan kejelasan gambar yang ditawarkan untuk mengukur stockpile dengan akurat. Selain spesifikasi kameranya, drone DJI Mavic 3 Enterprise juga memiliki RTK receiver untuk kebutuhan geotagging imagery yang lebih akurat, serta mechanical shutter berkualitas tinggi untuk meminimalisir gambar yang ngeblur/buram membuat drone DJI Mavic 3 Enterprise menjadi pilihan yang terbaik.
3. DJI Dock 2
DJI Dock 2 dapat digunakan untuk melakukan inspeksi visual secara rutin seperti inspeksi di pertambangan dan juga dapat melakukan deteksi gas berbahaya setiap harinya. Hal ini akan meningkatkan keamanan kerja dari fasilitas yang kita inginkan.
DJI Dock 2 mampu beroperasi dalam kondisi cuaca yang cerah maupun hujan sekalipun. Termasuk pengoperasian di cuaca yang ekstrem mulai dari -35°C sampai 50°C. Perangkat juga memiliki 5 jam backup baterai. Berkat fitur Flight Plan Management, pengguna bisa mengedit, mengatur, dan mendorong rute penerbangan untuk DJI Dock dan juga digunakan untuk memantau hasil yang diberikan.
Kesimpulan
Pengukuran stockpile adalah bagian penting dari banyak proyek pekerjaan seperti pertambangan, namun kegiatan ini bisa memakan waktu yang lama, mahal, dan kurang aman. Dengan perkembangan teknologi drone perhitungan stockpile menjadi lebih cepat, mudah dan akurat.