Teknologi Drone LIDAR
Halo Robotics melaksanakan survei LIDAR dengan menggunakan teknologi drone lidar komersial yang secara khusus diciptakan untuk membantu pemindaian di daerah perkotaan yang padat dengan bangunan atau objek bersejarah bernilai tinggi di kota Jakarta, untuk diberikan kepada PT MRT JAKARTA (“MRT JAKARTA”), dimana Halo Robotics berhasil memberikan data pemodelan 3D dengan akurasi absolut dan relatif dibawah 1 cm (belum pernah ada sebelumnya) dalam waktu 4 jam untuk membantu PT MRT memantau perubahan struktural yang mungkin terjadi selama fase konstruksi dari sistem MRT yang sedang dibangun di daerah tersebut.
PERSYARATAN
Tujuan dari dibuatnya whitepaper teknologi drone LIDAR ini adalah untuk memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya sebagai berikut:
- Untuk menyediakan data digital twin untuk perencanaan konstruksi dan pembangunan di masa depan.
- Menganalisis perubahan di area dari waktu ke waktu, menggunakan Digital Twin sebagai peta / model dasar.
- Memberikan data georeferensi untuk melakukan operasi pemantauan berulang dari waktu ke waktu.
LOKASI ASET
Survey teknologi drone LIDAR ini dilakukan di stasiun kota, yang berada di Jakarta Pusat, tepatnya di persimpangan yang terdiri dari Busway Rapid Transit Station (“BRT”) yang dikelilingi oleh tiga bangunan ikonik bersejarah, yang memiliki nilai history yang panjang diantaranya museum bank indonesia, museum bank mandiri dan stasiun Kereta Rel Listrik (“KRL”) Jakarta Kota.
TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN
Teknologi drone LIDAR yang digunakan dalam studi kasus ini adalah drone DJI M210 yang terintegrasi dengan Hovermap LIDAR yang dilengkapi dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Fleksibilitas sensor dan dapat digunakan pada berbagai macam option payload
- Resisten terhadap radiasi elektromagnetik
- Jangkauan LIDAR 100m
- Pemindaian LIDAR beresolusi tinggi sebesar 300.000 point cloud per detik
- Pemetaan LIDAR & kecerdasan buatan berbasis SLAM
- Pemindaian omnidirectional & computer vision 360×360
- Kemampuan terbang secara otonom di area yang tidak dapat dijangkau oleh GPS
- Alat yang dapat dilepas pasang untuk digunakan sebagai pemindai genggam
Selain melibatkan teknologi drone LIDAR itu, studi kasus ini juga menggunakan menggunakan GPS ComNav T300 Selain melibatkan teknologi drone LIDAR itu, studi kasus ini juga menggunakan untuk pengukuran Ground Control Point (“GCP”).
Platform ini memiliki kemampuan untuk mengamati sinyal L1 dan L2 dari sistem Global Navigation Satellite System (“GNSS”), GPS serta GLONASS untuk mendapatkan koordinat objek.
GCP ComNav T300 juga tidak akan memakan banyak daya ketika digunakan. Selain itu jenis platform ini menjadi pilihan utama untuk mempermudah Aktivitas survei yang dilakukan pada objek luas dengan deadline pengumpulan data yang ketat, serta mudah digunakan untuk surveyor profesional.
Selengkapnya tentang produk drone DJI Enterprise.
METODE KERJA
Area survei berukuran 1.2 ha yang terletak di struktur perkotaan yang kompleks. Kombinasi akuisisi data LIDAR udara dan genggam dilakukan selama 4x per jam, dengan waktu total untuk mengumpulkan data inspeksi adalah 4 jam. Platform yang digunakan untuk melakukan pekerjaan survei area tersebut adalah drone DJI M210, teknologi Hovermap LIDAR dari Emesent, dan autonomy payload yang dilepas lalu secara mandiri digunakan sebagai pemindai genggam dalam mengakuisisi data secara lengkap pada seluruh struktur permukaan tanah.
Teknologi drone DJI M210 diterbangkan selama 5x, dimana setiap terbang durasi pengumpulan data, hanya memakan waktu 10 menit. Selain itu, penggunaan autonomy payload dilakukan dalam satu kali dengan memutari area selama 30 menit. Setelah proses pemindaian selesai, pekerja menggabungkan data LIDAR yang diperoleh menjadi satu file. Ground Control Point (“GCP”) yang digunakan sebagai titik acuan pasca pemrosesan data adalah 5 GCP.
Selain teknologi drone LIDAR, GCP digunakan untuk menambahkan koordinat pemosisian geospasial objek real pada aplikasi pemetaan dan survei, sehingga berguna untuk meningkatkan tingkat akurasi absolut dan memberikan informasi tambahan GPS yang sudah disediakan oleh drone. Output yang dihasilkan dari teknologi Hovermap LIDAR dituangkan dalam format file .las, .laz, .ply, dan .dxf. Format file ini kemudian dapat segera diimpor ke perangkat lunak komersial umum termasuk autoCAD, trueview cloud, hexagon geospatial, cyclone 3DR, bentley microstation, ERDAS imagine, deswik, dan lain sebagainya.
MISSION PLANNING
Secara keseluruhan, terdapat 4 area yang diakuisisi dengan teknologi drone LIDAR, dimana drone yang digunakan adalah DJI M210, sementara LIDAR menggunakan teknologi Hovermap LIDAR. Drone diterbangkan pada ketinggian 30 meter dengan kecepatan terbang 2 meter per detik.
Tidak hanya menggunakan teknologi LIDAR yang terpasang pada drone DJI, proses akuisisi data pada area survei juga dilakukan dengan Emesent Hovermap LIDAR yang digunakan sebagai pemindai genggam. Autonomy payload diatur di 6×4 meter.
HASIL
Hasil survey menggunakan teknologi drone LIDAR menunjukkan hasil yang sangat akurat. Pengukuran akurasi absolut dan relatif, menunjukkan angka di bawah 1 cm. Rata-rata dz adalah +0.0050 (+/- 5mm). Hasil ni secara signifikan melampaui tujuan akurasi yang dikehendaki dan belum pernah dicapai oleh teknologi LIDAR sejenis sebelumnya. Untuk memastikannya, kami mengonfirmasi dan melakukan pengecekan ulang terhadap hasil yang diperoleh. Setelah dikonfirmasi kebenarannya, maka kami semakin yakin untuk menerbitkan studi kasus ini dan menuangkannya ke dalam blog kami sendiri, juga untuk diberikan kepada PT MRT.
Area survei berukuran 1.2 hektar dengan struktur perkotaan yang kompleks. Kombinasi akuisisi data dengan teknologi drone LIDAR dari udara dan genggam dilakukan selama periode 4 jam di lokasi, dimana seluruh proses survey dilakukan menggunakan Emesent Hovermap LIDAR dan autonomy payload yang secara unik dapat dilepas dari drone, untuk digunakan sebagai pemindai LIDAR genggam dan menyelesaikan proses akuisisi data pada semua struktur tanah.
Dengan memasang payload Hovermap ke drone DJI Matrice 210, proses akuisisi data dilakukan selama 5x penerbangan, dimana dalam sekali survei dibutuhkan waktu selama 9 menit, dari ketinggian 30-50 meter. Hasil pemindaian dengan drone dan LIDAR, kemudian digabungkan menggunakan perangkat lunak Emesent menjadi satu file: menggunakan algoritma SLAM yang dikembangkan oleh Emesent sendiri, untuk akuisisi dan pemrosesan LIDAR, dimana file dapat secara otomatis digabungkan dengan mempertahankan tingkat akurasi yang sangat tinggi.
KESIMPULAN
Dalam studi kasus ini, teknologi drone dan LIDAR dapat menjadi platform utama bagi sektor transportasi, konstruksi dan infrastruktur untuk melakukan pengambilan data spasial, 3D modelling dan pembuatan digital twin dengan akurasi tinggi serta memberikan produktivitas yang lebih baik untuk perusahaan dalam memantau setiap perubahan kecil yang mungkin terjadi selama proses konstruksi, menjaga keselamatan pekerja dan membantu perusahaan untuk mengurangi biaya-biaya lain, sehingga perusahaan bisa menghemat banyak biaya konstruksi.
Pelajari lebih lanjut mengenai teknologi drone DJI Enterprise dan LIDAR.
Questions? Please let us know how we can help.
Connect further with us by filling the contact form below, or at:
Email: enterprise@halorobotics.com
WhatsApp: +62811-8549-888