Drone semprot merupakan teknologi inovatif dan populer di sektor pertanian. Keunggulan utama dari drone sprayer yaitu mampu mencapai area yang sulit dijangkau oleh alat semprot manual. Selain itu, penggunaan teknologi ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
Halo Robotics, sebagai distributor resmi DJI Agriculture di Indonesia, akan membahas lebih lanjut mengenai rekomendasi dan cara kerja drone semprot pertanian yang telah dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan. Mulai dari sistem penyemprotan, sistem penyebaran pupuk dan teknologi yang lebih upgrade.
Apa yang dimaksud Drone Semprot?
Drone semprot pertanian adalah drone yang dirancang khusus untuk kebutuhan pertanian. Drone ini sangat cocok untuk aktivitas penyemprotan pestisida, pupuk, atau zat kimia lainnya. Bentuk dan ukurannya pun lebih besar jika dibandingkan dengan drone untuk kebutuhan fotografi dan videografi.
Ukuran drone sprayer bisa lebih besar daripada drone pada umumnya karena dilengkapi dengan tangki berkapasitas mulai dari 20 liter hingga 40 liter. Drone juga memiliki sistem pemompaan yang efisien. Anda dapat mengatur nozzle sehingga semprotannya lebih merata dan dapat menjangkau seluruh area secara akurat.
Cara Kerja Drone Semprot untuk Pertanian
Penyemprotan yang dilakukan secara tradisional atau manua, seringkali tidak akurat sehingga membuat cairan pupuk atau pestisida menjadi kurang tepat sasaran. Sedangkan hasil semprotan dari drone semprot bisa jauh lebih akurat karena memiliki sistem navigasi dan sensor canggih agar lebih fokus dalam melakukan penyemprotan di area tertentu. Lalu bagaimana cara kerja drone sprayer sendiri? Simak penjelasan berikut!
1. Mempersiapkan Cairan
Sebelum menggunakan drone sprayer, Anda wajib menyiapkan cairan yang akan disemprot. Cairan seperti pestisida, herbisida, atau pupuk yang harus dicampur dengan air agar konsentrasinya sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tidak hanya itu, Anda juga harus memeriksa kualitas cairan yang akan digunakan agar tidak berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan manusia.
2. Mengisi Tangki Drone
Langkah selanjutnya, isi tangki drone dengan cairan yang telah disiapkan tadi. Penting untuk mengetahui bahwa kapasitas tangki drone sprayer bisa berbeda-beda tergantung pada jenis dan modelnya. Ada beberapa varian drone yang dilengkapi dengan tangki kapasitas besar, yaitu mencapai 40 liter. Ada juga model lain yang memiliki kapasitas tangki lebih sedikit, yaitu sekitar 10 liter. Maka dari itu, Anda harus memilih drone dengan kapasitas tangki yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Pemetaan Area
Sebelum menerbangkan drone, lakukan pemetaan terhadap area yang akan disemprot. Anda dapat menggunakan program atau aplikasi khusus seperti mission planner. Drone akan menggunakan sensor dan GPS untuk memetakan area pertanian dengan akurasi tinggi. Setelah pemetaan area dilakukan, maka drone bisa langsung digunakan untuk menyemprotkan cairan.
4. Menyemprotkan Cairan
Setelah pemetaan area telah dilakukan, drone akan mengatur ketinggian dan kecepatan terbangnya dalam menyemprotkan cairan secara merata ke seluruh area pertanian. Drone sprayer sudah dilengkapi dengan nozzle dan pompa khusus. Sehingga, mampu menghasilkan semprotan cairan dengan kecepatan dan tekanan yang tinggi.
5. Monitoring dan Kontrol
Selama proses penyemprotan berlangsung, drone sprayer harus dipantau secara terus-menerus oleh operator. Tugas operator harus memastikan bahwa drone sprayer terbang di ketinggian yang tepat dan tidak menabrak atau terhalang apapun. Pastikan juga, drone sprayer menyemprotkan cairan dengan intensitas tinggi dan konsentrasi yang sesuai agar tanaman tidak rusak dan membuat lingkungan tercemar.
Seberapa Produktif Drone Sprayer untuk Pertanian?
Setelah mengetahui tentang apa itu drone sprayer dan bagaimana cara kerjanya, kali ini akan membahas seberapa produktif drone ini untuk pertanian? Mantan menteri pertanian, Amran Sulaiman menyebut bahwa produktivitas di sektor agraria dapat menyentuh angka 30,6 persen. Penggunaan drone spraying bisa menambah pendapatan petani dari sekitar Rp1,3 juta hingga Rp5 juta.
Penyemprotan pestisida pada lahan seluas 1 hektar dapat diselesaikan hanya dalam waktu 12-17 menit saja. Jika dibandingkan dengan penyemprotan konvensional, waktu yang dibutuhkan bisa lebih lama yaitu berkisar 6-12 jam. Keberadaan teknologi drone sprayer mampu mengubah kinerja petani jauh lebih efisien. Terlebih, teknologi drone juga terus mengalami peningkatan.
Rekomendasi Drone Semprot untuk Pertanian
1. DJI Agras T50
DJI Agras T50 adalah revolusi drone pertanian dan perkebunan untuk lahan skala besar dengan muatan penyemprotan 40 kg dan penyebaran hingga 50 kg. Drone ini memanfaatkan sistem penyemprotan atomisasi ganda, radar larik bertahap depan dan belakang, dan binocular vision system. Selain itu DJI Agras T50 juga unggul dalam berbagai skenario, mulai dari penyemprotan dan penyebaran, survei, menjamin operasi yang stabil dan kinerja yang baik.
2. DJI Agras T25
DJI Agras T25 adalah drone penyemprotan dan penaburan untuk pertanian dan perkebunan yang ringkas, ringan dan gesit serta mudah dioperasikan oleh satu orang. Selain itu drone ini memiliki kapasitas penyemprotan hingga 20 kg dan untuk penaburan hingga 25 kg.
Drone ini dilengkapi dengan sepasang nosel sentrifugal tambahan untuk meningkatkan jumlah nosel menjadi 4 nosel. Pengoperasian manual tidak perlu berbalik, dan pengoperasiannya sederhana, mudah, dan efisien. Dilengkapi dengan kamera FPV PTZ definisi ultra-tinggi dengan sudut yang dapat disesuaikan, kamera ini dapat melihat lingkungan operasi di sekitarnya secara real time untuk memastikan keamanan pengoperasian.
Kesimpulan
Drone semprot menjadi wadah inovasi karena di desain dengan praktis untuk pengaplikasian penyemprotan dan penyebaran pupuk. Efisiensi operasional ini dikombinasikan dengan keunggulan yang kuat, menjadikan drone ini sangat berharga untuk pertanian modern. Baik untuk mengoptimalkan hasil panen, menjaga tanaman, atau memperluas operasi pertanian, drone ini siap digunakan sebagai alat yang canggih dalam mencapai keunggulan pertanian.