Menjaga perbatasan nasional merupakan perhatian utama bagi negara mana pun. Akan tetapi, metode patroli dan pemantauan tradisional tidak lagi memadai untuk memastikan tingkat keamanan yang dibutuhkan. Akibatnya, banyak negara di seluruh dunia beralih ke teknologi drone.
Halo Robotics sebagai authorized distributor DJI Enterprise satu-satunya di Indonesia, akan membahas lebih lanjut mengenai teknologi drone yang merevolusi patroli untuk melindungi perbatasan, mengeksplorasi skenario di mana penggunaannya paling bermanfaat, dan menyoroti keuntungan penerapan teknologi drone canggih ini.
Evolusi Teknologi Perlindungan Perbatasan
Metode perlindungan perbatasan telah mengalami transformasi dari patroli jalan kaki dan menara pengawas menjadi sistem pengawasan patroli udara dengan drone. Masing-masing metode memiliki kekurangan yang signifikan. Misalnya, patroli jalan kaki terhambat oleh waktu respons yang lambat dan area cakupan yang terbatas. Sementara itu, menara pengawas memiliki jangkauan terbatas dan mungkin terbukti tidak efektif dalam kondisi cuaca buruk. Integrasi drone keamanan untuk perlindungan perbatasan menunjukkan efisiensi dan kemampuan kontrol perbatasan.
Keamanan Perbatasan yang Dapat Diatasi dengan Drone
- Pemeriksaan dan pemantauan infrastruktur perbatasan: pagar yang rusak, aktivitas mencurigakan di dekat perbatasan.
- Mencegah penyeberangan perbatasan ilegal: migrasi ilegal, penyelundupan, penggalian terowongan.
- Pencegahan perdagangan dan penyelundupan narkoba: melacak target jika terjadi perlintasan atau aktivitas mencurigakan hingga unit respons cepat tiba.
- Pengumpulan dan analisis data: drone dapat mengumpulkan dan memproses intelijen penting, yang memungkinkan pihak berwenang untuk selalu waspada terhadap ancaman yang muncul.
- Operasi pencarian dan penyelamatan.
Manfaat Penggunaan Drone Security untuk Melindungi Perbatasan Negara
1. Cakupan Wilayah yang Lebih Luas
Drone mampu mencakup wilayah yang jauh lebih luas dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan operasi pengawasan darat tradisional. Pemeriksaan standar wilayah perbatasan sejauh 5 km memakan waktu sekitar satu setengah jam dan memerlukan setidaknya dua penjaga perbatasan. Drone dapat secara mandiri menyelesaikan tugas yang sama dalam hitungan menit tanpa campur tangan manusia.
2. Respons Cepat
Dalam hal insiden perbatasan, setiap detik sangat berarti. Drone dapat dikerahkan untuk menjangkau area yang sulit diakses dalam waktu singkat. Selain itu, drone dapat dengan cepat diarahkan ulang dengan menugaskannya ke misi dan rute baru saat itu juga.
3. Real-time Tracking
Real-time Tracking dengan sistem deteksi dan peringatan objek bertenaga AI. Kecerdasan waktu nyata dialirkan langsung ke operator, yang menanggapi peringatan yang dideteksi AI. Dengan otomatisasi tinggi, tidak perlu memantau setiap stasiun – apa yang mungkin terlewatkan oleh seseorang, tidak akan pernah terlewatkan oleh AI.
4. Keamanan Data
Semua data akan dikirimkan melalui saluran komunikasi terenkripsi yang aman, dengan opsi untuk menonaktifkan penyimpanan data onboard. Streaming waktu nyata memastikan bahwa tidak ada data sensitif yang tertinggal di drone jika terjadi kehilangan.
5. Meningkatkan Keselamatan Personel
Drone dapat menjalankan misi berisiko tinggi tanpa membahayakan petugas patroli perbatasan. UAV memiliki kemampuan untuk mendeteksi insiden, melaporkannya secara langsung, dan meminta bantuan, yang berpotensi menyelamatkan banyak nyawa. Lebih jauh lagi, kehadiran kendaraan udara tak berawak dapat menjadi pencegah yang kuat bagi calon penyusup.
Rekomendasi Drone Security untuk Patroli Perbatasan
1. DJI Dock 2 (M3TD) untuk Patroli Udara Otomatis 24/7
Drone-in-a-box DJI Dock 2 (M3TD) menjadi pusat operasi patroli udara otomatis yang tak kenal lelah. Drone dapat lepas landas, mendarat, dan mengisi daya secara otomatis, memungkinkan patroli tanpa henti selama 24/7 siang-malam. Dilengkapi kamera beresolusi tinggi dan teknologi AI, drone ini mampu mendeteksi dan melacak orang, kendaraan, dan aktivitas mencurigakan secara real-time.
Adapun spesifikasi M3TD sebagai berikut:
- Wide angle, Tele dan Infrared Camera
- Zoom: 12 MP ½ CMOS, 56x Digital Zoom
- 50-Min Max Flight Time
- 10km Max Effective Operation Radius
- Automated charging
2. DJI H30T untuk Patroli Udara Komprehensif
Digunakan bersama DJI M350 RTK, keunggulan utama DJI H30T terletak pada kamera thermal resolusi tinggi 1280×1024. Selain itu, payload drone ini juga dilengkapi EO/IR full color night vision. Kemampuan ini memberikan pandangan detail infrastruktur, bahkan dalam kondisi minim cahaya, dan meminimalisir potensi bahaya pada siang atau malam hari.
DJI M350 RTK dan DJI Zenmuse H30T merupakan drone dan sensor payload yang memiliki fungsi yang serupa yakni patroli keamanan dan pemantauan area.
Berikut ini spesifikasi payload DJI Zenmuse H30T:
- 34× Optical Zoom and 400× Digital Zoom
- Max 3000m Laser Range Finder
- Supports Full-Color Night Vision
- Black and White Night Vision and NIR Illumination
- Thermal Camera : 1280×1024 Infrared Resolution
- IP54 Ingress Protection
Night Scene Mode pada Zenmuse H30 Series merupakan solusi ideal untuk operasi malam hari dengan kualitas gambar terbaik. Mode ini secara signifikan meningkatkan performa kamera saat kondisi cahaya minim, sehingga mampu gambar detail yang lebih jelas dan warna yang lebih akurat, seperti yang terlihat pada siang hari.
Dilengkapi dengan fitur Noise Reduction dengan tiga tingkat intensitas yang dapat disesuaikan. Semakin tinggi pengurangan noise, gambar akan semakin bersih namun frame rate kamera akan sedikit berkurang. Pilih level yang sesuai dengan kebutuhan untuk mendapatkan hasil gambar malam hari yang jernih dan berwarna asli.
Kesimpulan
Drone security secara signifikan memperluas kemampuan pengawasan dan pemantauan, terutama di zona perbatasan yang sulit dijangkau dan luas. Penggunaan drone dapat menghemat biaya, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, dan meningkatkan keselamatan personel.