LiDAR Sensor adalah teknologi canggih yang telah membuka berbagai kemungkinan baru dalam survei udara. Dengan kemampuan memancarkan sinar laser untuk memetakan permukaan dalam bentuk tiga dimensi, LiDAR telah menjadi alat tak tergantikan di berbagai industri. Salah satu sektor di mana teknologi ini menunjukkan dampak signifikan adalah pertambangan. Artikel ini akan membahas bagaimana LiDAR Sensor digunakan untuk survei udara presisi dalam eksplorasi tambang, pemetaan area tambang, dan pengelolaan sumber daya mineral. Kami juga akan mengulas manfaatnya, termasuk efisiensi waktu, akurasi data, dan peningkatan keselamatan kerja.
Teknologi LiDAR Sensor untuk Survei Udara Presisi
LIDAR Sensor (Light Detection and Ranging) bekerja dengan mengirimkan pulsa laser dari perangkat sensor ke permukaan dan menghitung waktu yang dibutuhkan cahaya untuk kembali. Melalui proses ini, LIDAR Sensor mampu menghasilkan pemetaan 3D dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. Teknologi ini sangat bermanfaat di sektor pertambangan, di mana pemahaman yang mendalam terhadap kondisi geografis dan distribusi sumber daya menjadi hal yang sangat penting.
LIDAR unggul dalam mengatasi berbagai tantangan yang sering dihadapi oleh metode survei tradisional, seperti sulitnya akses ke medan tertentu dan lamanya waktu yang diperlukan. Dengan menggunakan perangkat berbasis udara seperti drone, LIDAR Sensor dapat memetakan area tambang yang sulit dijangkau. Hasil akhirnya adalah data spasial berkualitas tinggi yang akurat, bahkan di area dengan tutupan vegetasi tebal atau struktur medan yang kompleks.
Komponen Utama LiDAR Sensor

Sistem LiDAR biasanya terdiri dari tiga komponen utama:
- Laser Scanner – Memancarkan pulsa cahaya laser untuk mengukur jarak ke permukaan.
- Sistem GNSS/IMU – Memberikan data posisi dan orientasi sensor untuk menghasilkan peta yang presisi.
- Platform Pengangkut – Umumnya berupa drone atau pesawat kecil yang memungkinkan sensor menjelajahi area tambang dari udara.
Aplikasi LiDAR di Industri Pertambangan
Pemanfaatan sensor LiDAR di industri pertambangan mencakup berbagai tahap operasional, dari eksplorasi hingga pengelolaan sumber daya. Berikut adalah beberapa aplikasi utama teknologi ini.
1. Perhitungan Volume Stockpile
Sensor LiDAR digunakan untuk mengukur volume material yang disimpan di stockpile dengan akurasi tinggi. Teknologi ini memungkinkan menghitung volume material seperti batubara atau bijih logam secara cepat dan presisi, mengurangi kesalahan perhitungan manual.

2. Pemantauan Deformasi Tanah
Sensor LiDAR membantu memantau pergerakan tanah di area tambang, terutama di lokasi yang rawan longsor. Data ini digunakan untuk mencegah potensi bencana dan memastikan keselamatan operasional tambang.
3. Pemetaan Topografi untuk Perencanaan Tambang
LiDAR menghasilkan peta topografi 3D yang detail, membantu dalam merencanakan jalur transportasi, lokasi pengeboran, dan area penambangan dengan lebih efisien. Hal ini sangat berguna di area dengan medan yang sulit diakses atau kompleks.
Manfaat LiDAR Sensor dalam Pertambangan
- Cepat dan Efisien
LiDAR mempercepat proses survei tambang. Area yang biasanya memakan waktu berminggu-minggu untuk dipetakan secara manual bisa selesai dalam beberapa hari. - Data Akurat
LiDAR menghasilkan data presisi hingga beberapa sentimeter. Data ini membantu menghitung volume material, seperti batubara, dengan lebih tepat. - Lebih Aman
Dengan LiDAR, survei dilakukan dari udara, mengurangi risiko bagi pekerja di medan berbahaya. - Hemat Biaya
LiDAR mengurangi biaya survei manual dan memungkinkan staf fokus pada tugas lain. - Pemantauan Terus-Menerus
LiDAR memantau perubahan area tambang, seperti deformasi tanah, dengan pembaruan data topografi secara rutin.
Studi Kasus Penerapan LiDAR Dalam Tambang
Sebagai distributor drone DJI Enterprise di Indonesia, kami membantu perusahaan tambang mengatasi tantangan survei topografi di area sulit dengan menggunakan drone M300 RTK dan sensor LiDAR Zenmuse L2. Teknologi ini memungkinkan pengumpulan data akurat dalam 5-15 menit per area, dengan akurasi hingga RMSE XY di bawah 5 cm dan Z sekitar 2 cm. Hasilnya, proses survei menjadi 50% lebih cepat, risiko lapangan berkurang, dan data yang dihasilkan mendukung keputusan operasional dengan visualisasi 3D yang jelas.
Kesimpulan
LiDAR telah membuktikan kemampuannya dalam meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keselamatan kerja di industri pertambangan. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat memetakan area tambang dengan cepat, menghasilkan data presisi tinggi, dan mengelola sumber daya mineral secara lebih efektif. Pemanfaatan LiDAR tidak hanya mendukung keberlanjutan operasional tambang, tetapi juga membuka peluang untuk inovasi lebih lanjut di masa depan.

Baca Juga: Pemetaan Tambang dengan Drone DJI Matrice 4 Enterprise: Akurasi, Efisiensi, dan Hasilnya
Mira is a content writer at Halo Robotics, passionate about exploring how drone technology is transforming industries in Indonesia. With a background in Content Creator and Graphic Designer, Mira specializes in transforming real-life drone applications in Indonesia into insightful blog content for professionals.