Agriculture drone, seperti DJI Agras T25, menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan lahan perkebunan. Drone dapat melakukan tugas-tugas seperti penyemprotan pestisida, pupuk, dan benih secara efisien dan merata.
Metodologi
Uji coba drone pertanian DJI Agras T25 telah berhasil dilaksanakan di sebuah perkebunan teh di Jawa Barat. Drone ini dilengkapi dengan sejumlah fitur modern seperti kamera FPV untuk penglihatan pilot, sensor radar untuk menghindari hambatan, serta tangki penyemprotan dengan kapasitas 20 liter dan tangki penyebar dengan kapasitas 25 kg. Sebelum proses penyemprotan, tim melakukan perencanaan misi menggunakan aplikasi DJI Smart Farm.
Pada tahap pelaksanaan, drone Agras T25 melakukan penyemprotan pestisida dengan presisi tinggi. Operator dapat mengatur berbagai parameter penyemprotan seperti ukuran tetesan cairan (droplet) dan volume cairan yang disemprotkan. Berkat fitur autopilot yang canggih, drone dapat terbang secara otomatis mengikuti jalur yang telah ditentukan sebelumnya. Selama proses penerbangan, operator dapat memantau kinerja drone melalui layar kontrol. Dan setelah penyemprotan selesai, tim melakukan evaluasi terhadap hasil yang diperoleh untuk mengukur efisiensi dan efektivitas penggunaan drone.
Download Brochure DJI Agras T25
Hasil Penggunaan Agriculture Drone
Analisis yang diperoleh dari studi kasus ini menunjukkan sejumlah manfaat signifikan yang dapat diperoleh dari penggunaan drone dalam praktik pertanian modern.
Liquid yang Digunakan | 20 liter |
Flight Duration | 4 menit |
Total liquid/hektar | 100 L/Ha |
Hasil yang diperoleh dari penggunaan agriculture drone DJI Agras T25 pada luas area 0,2 hektar memberikan gambaran mengenai potensi drone dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian. Beberapa temuan penting dari studi kasus ini antara lain:
- Efisiensi Tinggi: Penyemprotan pada area seluas 0,2 hektar hanya dalam waktu 4 menit, jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional.
- Penghematan Biaya: Penggunaan drone dapat mengurangi biaya operasional karena mengurangi kebutuhan tenaga kerja dan material.
- Presisi Tinggi: Sensor radar memungkinkan drone melakukan penyemprotan secara akurat dan merata, sehingga meminimalkan risiko kurang atau lebihnya bahan kimia.
- Keamanan Kerja: Penggunaan drone mengurangi risiko paparan pekerja terhadap bahan kimia berbahaya.
Kesimpulan
Studi kasus ini menunjukkan bahwa drone DJI Agras T25 merupakan alat yang sangat berguna dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi perkebunan teh. Dengan kemampuannya dalam melakukan penyemprotan presisi tinggi, dan berbagai fitur canggih lainnya, drone ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.