Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan serius pada bangunan dan infrastruktur. Kemampuan mengidentifikasi bangunan-bangunan ini dengan cepat sangat penting untuk respon yang efektif bagi tim SAR, keselamatan publik, dan perencanaan rekonstruksi. Jika terjadi bencana semakin cepat pihak berwenang mendeteksi bangunan yang runtuh dengan, semakin cepat pula mereka dapat menanggapi situasi tersebut. Penggunaan drone pemetaan dan software pemetaan merupakan cara yang sangat efektif untuk mendapatkan hasil yang cepat.
Halo Robotics, menghadirkan PIX4Dreact sebagai software pemetaan, yang dirancang untuk memproses gambar yang diambil dengan drone menjadi peta 2D yang akurat tanpa memerlukan koneksi internet. Penggunaan drone untuk mengambil gambar dari jarak yang aman, beserta kecepatan dan kemanjurannya, menjadikan pilihan tepat untuk meningkatkan kewaspadaan situasional dan menyediakan informasi penting dalam situasi darurat.
Fotogrametri untuk Keselamatan Publik dan Tanggap Bencana
PIX4Dreact membantu upaya pemulihan, dengan mengumpulkan data bekerja sama dengan pemerintah setempat. Mereka berhasil memetakan zona bencana dengan cepat. Data yang terkumpul diproses dalam hitungan menit, orthomosaic dibuat, dan dengan cepat memberikan informasi kepada tim tanggap bencana dan tim penyelamat.
Bagaimana drone membantu tanggap bencana
PIX4Dreact membantu tim mengidentifikasi sepuluh penggunaan penting untuk pemetaan drone dan fotogrametri dalam situasi tanggap darurat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Penilaian cepat dan kesadaran situasional: Drone secara efisien mensurvei area yang terkena dampak dengan real-time, dan membantu pihak berwenang dalam membuat keputusan.
2. Keamanan dan aksesibilitas: Setelah bencana alam beberapa area mungkin tidak dapat diakses atau berbahaya bagi petugas tanggap darurat untuk dimasuki karena puing-puing, bangunan yang tidak stabil, atau bahaya lainnya. Drone dapat mengakses area yang sulit dijangkau ini tanpa membahayakan nyawa manusia.
3. Hemat biaya: Drone lebih hemat biaya daripada survei udara tradisional yang menggunakan pesawat berawak. Drone memiliki biaya operasi yang lebih rendah, dan dapat menjangkau area yang luas dalam waktu yang lebih singkat, sehingga mengurangi keseluruhan biaya upaya tanggap bencana.
4. Fleksibilitas dan keserbagunaan: Drone dapat dilengkapi dengan berbagai sensor dan kamera, termasuk pencitraan inframerah dan thermal, yang memungkinkannya mendeteksi korban selamat, menilai kerusakan struktural, mengidentifikasi bahaya seperti kebocoran gas, dan memantau perubahan dari waktu ke waktu.
5. Komunikasi dan koordinasi secara real-time: Drone dapat berfungsi sebagai relai komunikasi di area dengan jaringan komunikasi yang terganggu. Drone dapat membantu membangun jalur komunikasi sementara, sehingga memungkinkan responden untuk berkoordinasi secara efektif.
6. Dukungan pencarian dan penyelamatan: Drone yang dilengkapi kamera pencitraan termal dapat membantu menemukan korban yang terjebak di bawah reruntuhan dengan mendeteksi tanda-tanda panas tubuh, sehingga membuat operasi pencarian dan penyelamatan lebih efisien.
7. Penilaian kerusakan dan perencanaan infrastruktur: Gambaran udara beresolusi tinggi yang ditangkap oleh drone dapat digunakan untuk penilaian kerusakan terperinci, membantu perencana dan insinyur kota menyusun strategi untuk upaya pembangunan kembali dan rekonstruksi secara efektif.
8. Pemantauan dan pemetaan pascabencana: drone dapat digunakan untuk memantau dan mendokumentasikan kemajuan upaya pemulihan dan rekonstruksi dari waktu ke waktu. Data ini dapat sangat berharga untuk menilai efektivitas strategi respons dan membuat penyesuaian yang tepat.
Menggunakan drone untuk tanggap bencana dan upaya pemulihan
Penggunaan drone setelah gempa bumi menawarkan banyak keuntungan dalam tanggap bencana dan pemulihan. Akan tetapi, drone harus digunakan secara bertanggung jawab, mematuhi peraturan privasi dan keselamatan, serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan.
Dengan menggunakan PIX4Dreact untuk memetakan kerusakan setelah gempa bumi, dan bencana alam lainnya. Tim mengambil 34 gambar, yang hanya memerlukan waktu 17 detik untuk memprosesnya. Dengan waktu penerbangan dan pemrosesan gambar, keseluruhan proyek memakan waktu sekitar 15 menit. Sangat penting untuk memetakan wilayah tersebut secepat mungkin guna menyediakan informasi seperti jalan yang akan digunakan untuk rute ambulans atau informasi mengenai puing bangunan bagi tim penyelamat.
PIX4Dreact mudah digunakan dan mudah dipahami, yang sangat penting dalam situasi yang menegangkan dan darurat seperti ini. PIX4Dreact membantu Atay membantu tim penyelamat dalam waktu yang sangat singkat, dengan hasil yang berkualitas tinggi.
Kesimpulan
Penggunaan PIX4Dreact dan pemetaan drone membantu tim dengan respons yang cepat dan efisien, serta dengan cepat memberikan informasi penting kepada tim penyelamat setelah bencana. Penggunaan drone pemetaan dan software pemetaan merupakan cara yang sangat efektif untuk mendapatkan hasil yang cepat.