Fungsi Mechanical Shutter Pada Drone Survei dan Pemetaan

Drone Survei dan Pemetaan DJI Enterprise

Bukan hal yang mengagetkan lagi bahwa sekarang penggunaan teknologi drone telah mengubah alur kerja berbagai industri dalam mengumpulkan data menjadi lebih cepat, cerdas, dan aman. Mungkin dalam 10 tahun yang lalu, gagasan tentang robot terbang yang bisa mengambil gambar terdengar seperti fiksi ilmiah daripada kenyataan, namun jika berkaca pada hari ini, semua profesional di bidang pertanian, konstruksi, survei, pemetaan dan pemantauan lingkungan semuanya menggunakan teknologi drone untuk membuat peta dan model medan yang akurat.

Mungkin rekan-rekan di sini sudah paham betul proses pemetaan dan survei udara menggunakan drone, mulai dari drone terbang dengan kecepatan tinggi mengikuti jalur yang sudah ditentukan, drone mengambil foto secara teratur pada ketinggian yang konsisten, yang kemudian foto-foto tersebut disatukan dengan software canggih untuk membentuk peta yang akurat.

Tapi penasaran ngga sih? Teknologi apa yang mendasari drone pemetaan kelas enterprise dibanding drone lainnya? Terutama tentang keberadaan “Mechanical Shutter” yang sering ditemui pada drone-drone pemetaan?

Jadi, apa itu mechanical shutter, apa fungsi mechanical shutter? Dan mengapa perannya begitu vital dalam mengumpulkan foto udara berkualitas tinggi? simak artikel selengkapnya di bawah ini:

Lihat lebih dekat cara kerja kamera CMOS

Untuk memahami mengapa mechanical shutter begitu penting dalam aplikasi survei dan pemetaan, mari kita lihat lebih dekat bagaimana cara kerja kamera CMOS.

Ketika cahaya memasuki kamera, cahaya tersebut ditangkap oleh sensor gambar yang terdiri dari jutaan piksel kecil. Piksel-piksel ini terbuat dari bahan yang disebut Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS), kemudian ketika cahaya mengenai CMOS, itu membuat muatan listrik yang digunakan untuk menghasilkan gambar.

Lantas, bagaimana peran shutter? Yess shutter mengontrol berapa lama CMOS terpapar cahaya. Jika shutter terbuka, cahaya masuk ke kamera dan mengenai CMOS. Ketika kamera mengambil gambar, shutter membuka sejenak dan memungkinkan cahaya masuk ke CMOS, dan saat itu juga CMOS menghasilkan gambar.

Apa itu mechanical shutter dan apa perbedaan dari mechanical shutter yang lain?

Mechanical shutter adalah bagian dari kamera yang berfungsi untuk mengontrol seberapa lama sensor gambar (CMOS) terpapar cahaya saat mengambil foto. Cara kerja mechanical shutter adalah dengan membuka dan menutup sekaligus selama suatu periode waktu tertentu.

Ada beberapa jenis mechanical shutter, mari kita mulai dengan mechanical shutter pada drone yang sudah banyak digunakan oleh para professional survei dan pemetaan yaitu seperti drone survei dan pemetaan DJI Mavic 3 Enterprise, DJI Phantom 4 RTK (sayangnya kini sudah discontinue) dan sensor DJI Zenmuse P1.

Ketika mechanical shutter terbuka, seluruh bagian dari sensor gambar (frame) terpapar cahaya pada saat yang bersamaan. Dengan kata lain, semua piksel menerima cahaya pada saat yang bersamaan, menghasilkan representasi gambar yang konsisten dari suatu momen.

Beda dengan shutter lain seperti electronic shutter atau rolling shutter, di mana sensor terpapar cahaya secara berurutan atau sebagian pada interval waktu tertentu. Mechanical shutter memberikan keunggulan dalam menghasilkan gambar yang konsisten dan seragam pada setiap bagian dari foto karena seluruh frame sensor terpapar cahaya secara bersamaan.

Intinya, perbedaannya terletak pada cara electronic shutter dan mechanical shutter dalam mengekspos sensor gambar, yang mana mechanical shutter bekerja dengan membuka dan menutup dirinya secara bersamaan dan mengekspos setiap piksel pada sensor gambar secara serentak, sedangkan electronic shutter mengekspos sensor gambar secara bertahap yaitu menerangi satu baris piksel pada satu waktu dari atas ke bawah.

Pentingnya tau perbedaan ini karena berkaitan dengan akurasi survei udara.
Dibanding dengan electronic shutter, mechanical shutter jauh memberikan keuntungan karena tidak menyebabkan distorsi gambar yang dapat terjadi pada electronic shutter, terutama saat ada gerakan yang terlibat seperti pada saat drone pemetaan bergerak dengan kecepatan tinggi yang pada akhirnya memberikan “jello effect” yaitu efek blur yang dapat mengurangi akurasi pengukuran yang sangat penting bagi rekan-rekan surveyor profesional di sini.

Apakah mechanical shutter diperlukan untuk misi drone survei dan pemetaan?

Pekerjaan surveyor profesional umumnya dinilai berdasarkan keakuratannya, terlebih dengan banyaknya drone survei dan pemataan yang kini dikombinasikan dengan teknologi RTK yang dapat memberikan pengukuran yang presisi di level sentimeter, jadi tidak ada alasan lagi untuk mendapatkan gambar yang buruk yang akhirnya merusak hasil data rekan-rekan.

Oleh karena itu saat mengambil gambar dari platform yang bergerak seperti drone survei dan pemetaan, diperlukan mechanical shutter yang dapat mengurangi risiko distorsi dan jello effect yang menakutkan seperti yang dihasilkan oleh electronic shutter dan rolling shutter.

Drone survei dan pemetaan apa saja yang memiliki mechanical shutter?

Berikut beberapa drone survei dan pemetaan DJI Enterprise yang memiliki mechanical shutter yang ideal untuk aplikasi survei dan pemetaan.

DJI Mavic 3 Enterprise

Mavic 3 Enterprise (M3E) adalah drone survei dan pemetaan yang compact dan mudah dibawa dengan kemampuan yang dinamis untuk kegiatan survei professional, Selain itu drone survei dan pemetaan M3E juga dilengkapi dengan RTK module yang dapat menghasilkan akurasi yang presisi di level sentimeter, M3E juga dilengkapi dengan 20MP wide camera, 4/3 CMOS sensor, dan mechanical shutter.

Hal yang paling penting di sini adalah M3E dapat menangkap gambar dengan kecepatan interval 0,7 detik sehingga mengurangi durasi survei secara signifikan, yang pada akhirnya M3E meningkatkan efisiensi pemetaan.

Baca Juga: Penggunaan Drone DJI Mavic 3 Enterprise untuk survei Pertambangan di Australia

DJI Matrice 350 RTK dan DJI Zenmuse P1

Sensor DJI Zenmuse P1 adalah payload fotogrametri andalan Halo Robotics, yang mana drone survei dan pemetaan P1 ini menggabungkan sensor full-frame 45MP dengan lensa fixed-focus yang dapat diganti oleh 3-axis stabilized gimbal.

P1 juga dilengkapi dengan ukuran piksel 4,4μm yang dapat menghasilkan low noise dan high sensitivity imaging atau pencitraan dengan sensitivitas tinggi, sedangkan RTK module dan interval 0,7 detik memungkinkan misi survei yang sangat efisien.

DJI Zenmuse P1 juga dilengkapi mechanical shutter dan sistem TimeSync 2.0 DJI yang menyinkronkan waktu antar modul pada tingkat mikrodetik untuk memastikan data yang dihasilkan memiliki akurasi di level sentimeter dan orientasi real-time.

Zenmuse P1 secara eksklusif kompatibel dengan DJI M350.

Download Brosur Drone DJI Mavic 3 Enterprise dan Sensor DJI Zenmuse P1 Sekarang!

Pilih drone survei dan pemetaan yang tepat

Jika rekan-rekan di sini mencari drone survei dan pemetaan yang sempurna untuk aplikasi survei dan pemetaan, kami sarankan untuk memilih drone yang dilengkapi dengan mechanical shutter yang dapat mengurangi risiko rolling shutter atau jello effect. Dengan Drone survei dan pemetaan DJI Mavic 3 Enterprise dan DJI Zenmuse P1 rekan-rekan bisa melakukan misi survei yang dinamis dan juga aman karena mengetahui bahwa foto-foto (peta dan model) yang dihasilkan akan sejelas dan seakurat mungkin.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami melalui:
WhatsApp: +62 811-1909-0099
Email: sales@halorobotics.com
www.halorobotics.com

For more information, visit our:
Facebook : https://www.facebook.com/halorobotics/
Instagram : https://www.instagram.com/halorobotics.official/
Instagram: https://www.instagram.com/djiagras.halorobotics/ 
LinkedIn : www.linkedin.com/company/halo-robotics
Youtube: https://www.youtube.com/@Halo-robotics/videos