Facade inspection pada bangunan tinggi seringkali menjadi tantangan. Umumnya, pilihan standar yang digunakan dalam facade inspection adalah menggunakan scaffolding. Namun, pemeriksaan facade dengan cara konvensional seperti penggunaan scaffolding dapat memakan banyak waktu, tenaga, dan biaya. Selain itu, risiko kecelakaan juga mengancam inspektur yang bekerja di ketinggian. Kini, teknologi drone telah merevolusi, memungkinkan inspection cepat pada area yang sulit dijangkau manusia.
Halo Robotics sebagai authorized distributor DJI Enterprise di Indonesia, akan membahas mengenai peran penggunaan teknologi drone dalam facade inspection. Teknologi drone dapat mengambil gambar dan video beresolusi tinggi dari facade bangunan, yang kemudian dapat digunakan untuk menganalisis kondisi struktur tersebut.
Keunggulan Penggunaan Drone dalam Facade Inspection
Penggunaan drone dalam facade inspection bangunan menawarkan berbagai manfaat yang signifikan, baik dari segi efisiensi, keselamatan, maupun biaya. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan drone untuk facade inspection:
1. Keamanan yang Lebih Baik
Penggunaan drone mengurangi kebutuhan untuk pekerja berada pada ketinggian, yang secara tradisional melibatkan penggunaan scaffolding atau kereta pemanjat (cherry picker). Hal ini mengurangi risiko kecelakaan terkait dengan pekerjaan di ketinggian.
2. Efisiensi Waktu
Drone dapat terbang secara langsung ke area yang perlu diperiksa tanpa memerlukan waktu untuk mendirikan peralatan akses seperti scaffolding atau lift. Hal ini membuat inspection lebih cepat dan memungkinkan pemeriksaan yang lebih detail dalam waktu yang lebih singkat.
Drone dapat dengan mudah mengakses bagian-bagian bangunan yang sulit dijangkau, seperti bagian atap, balkon, atau sudut yang tinggi, tanpa perlu pengaturan khusus.
3. Kualitas Data yang Lebih Baik
Drone dilengkapi dengan kamera berkualitas tinggi yang mampu menangkap gambar dan video resolusi tinggi, serta data thermal atau inframerah untuk mendeteksi kerusakan atau kelembapan pada facade yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
4. Penghematan Biaya
Dibandingkan dengan metode inspection konvensional yang membutuhkan scaffolding, lift, atau helikopter, penggunaan drone bisa lebih hemat biaya karena mengurangi kebutuhan untuk peralatan besar dan personel tambahan.
5. Pemantauan Rutin dan Inspection Berkala
Drone memungkinkan inspeksi rutin dan pemantauan kondisi fasad secara berkala tanpa gangguan besar terhadap aktivitas bangunan. Ini membantu dalam mendeteksi kerusakan kecil sejak dini sebelum menjadi masalah besar.
6. Mengurangi Gangguan terhadap Penghuni atau Pengguna Bangunan
Penggunaan drone tidak mengganggu penghuni atau pengguna bangunan karena tidak memerlukan penempatan scaffolding atau peralatan besar di area sekitar bangunan. Proses inspection dapat dilakukan dengan cepat dan tanpa mengganggu aktivitas lainnya.
7. Pengumpulan Data secara Real-Time
Live Streaming dan Monitoring: Beberapa drone dapat mengirimkan data secara langsung ke operator atau tim teknis, memungkinkan mereka untuk menilai kondisi bangunan secara real-time dan merencanakan tindak lanjut atau tindakan perbaikan yang diperlukan.
8. Meningkatkan Akurasi Analisis
Pemetaan 3D dan Pemodelan: Dengan menggunakan drone, hasil inspection dapat dianalisis lebih lanjut dengan teknik pemodelan 3D dan pemetaan (seperti fotogrametri), yang memberikan gambaran lebih detail tentang kondisi fasad dan memungkinkan perencanaan perbaikan yang lebih akurat.
Hal yang Perlu dilakukan Sebelum Melakukan Facade Inspection
1. Perencanaan Operasional
- Ketersediaan GPS pada Drone
Salah satu hal pertama yang harus dipahami sebelum melalkukan Inspection sebuah gedung di area yang pada adalah memastikan drone memiliki sinyal GPS yang baik selama penerbangan. Memiliki kekuatan sinyal GPS memungkinkan penerbangan yang lebih stabil dan mengumpulkan data dengan tingkat presisi yang lebih tinggi.
- Jumlah Facade
Hal penting lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah facade yang ingin Anda tangkap dengan drone dan jalur penerbangan yang harus diambil.
Jika Anda berencana untuk mengambil gambar satu facade bangunan tinggi, lebih baik untuk terbang ke atas dan ke bawah bangunan untuk menutupi sisi terpanjangnya terlebih dahulu. Di sisi lain, jika Anda berencana untuk mengambil gambar beberapa fasad bangunan yang relatif pendek, lebih baik untuk terbang dari kiri ke kanan terlebih dahulu lalu dari atas ke bawah.
- Lokasi Lepas Landas
2. Perencanaan Misi
- Memperkirakan Tinggi Bangunan
Melakukan facade inspection otomatis dimulai dengan menentukan ketinggian bangunan secara akurat. Kami sarankan untuk menggunakan drone sebagai alat ukur di sini dan menerbangkannya ke atas dan bawah bangunan untuk menangkap ketinggian bangunan yang sebenarnya, sesuai ketinggian yang dilaporkan drone.
- Jenis Kamera
Memperhatikan jenis kamera drone menjadi salah satu hal penting, drone haruslah dilengkapi dengan kamera visual dan sensor thermal beresolusi tinggi yang canggih untuk memindai bagian luar bangunan secara akurat.
3. Pasca Pemrosesan
Setelah Anda mengumpulkan data, kami sarankan untuk menggunakan platform inspection data untuk memilah-milah gambar dan memberi anotasi temuan. Anda bahkan dapat menjalankan data Anda melalui perangkat lunak deteksi cacat berbasis AI untuk mempercepat proses analisis Anda.
Rekomendasi Drone Facade Inspection
DJI Matrice 30 Thermal
DJI Matrice 30 Thermal adalah drone tangguh yang dibuat untuk tahan hujan ataupun cuaca buruk dan dirancang agar sangat portabel atau mudah dibawa kemana-mana. Drone ini cocok untuk building inspection karena memiliki spesifikasi kamera thermal dengan resolusi 640×512, 30fps. 48 megapixel Zoom camera with 200x optical zoom, 12 megapixel Wide camera, Sistem kontrol untuk DJI Matrice 30 Thermal sangat canggih, dengan tampilan layar lebar 7 inci pada sistem kontrol dual stick yang dirancang untuk memudahkan penggunaan pilot drone. Drone ini memiliki waktu penerbangan selama 41 menit.
DJI Matrice 350 RTK + DJI Zenmuse H30T
DJI Matrice 350 RTK dapat terbang hingga ketinggian maksimal 7.000 meter, hal tersebut menjadikannya mampu untuk digunakan dalam berbagai inspection termasuk facade building inspection. Selain itu, dengan adanya IP rating (IP55) drone ini dapat bertahan dalam cuaca buruk. Anda juga dapat menambahkan payload untuk merekam objek dengan jelas dan akurat, seperti sensor kamera DJI Zenmuse H30T yang menawarkan fleksibilitas dengan berbagai jenis inspection.
DJI Zenmuse H30T adalah payload canggih dari DJI yang dirancang untuk digunakan dengan drone DJI Matrice 350 RTK, khususnya untuk facade building inspection. Drone ini dapat terbang hingga ketinggian maksimal 7.000 meter, hal tersebut menjadikannya mampu untuk digunakan dalam operasi building inspection. Selain itu, dengan adanya IP rating (IP55) drone ini dapat bertahan dalam cuaca buruk.
Fitur Utama DJI Zenmuse H30T
- Sensor Multi-Spektrum: Drone ini dilengkapi dengan sensor multi-spektrum, termasuk kamera termal dan kamera RGB (visual). Hal ini memungkinkan pengguna untuk menangkap gambar dalam berbagai spektrum. Ini sangat berguna untuk mendeteksi masalah seperti panas berlebih atau kerusakan yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
- Resolusi Tinggi: Kamera RGB pada DJI Zenmuse H30T biasanya memiliki resolusi tinggi, memberikan detail yang sangat baik dalam gambar dan video untuk analisis mendalam.
- Kamera Termal: Kamera termal memungkinkan deteksi suhu pada infrastruktur ketenagalistrikan, seperti overheating pada sambungan listrik. Ini membantu dalam identifikasi dan pencegahan masalah sebelum menjadi lebih serius.
- Peningkatan Stabilitas dan Kualitas Gambar: Dilengkapi dengan gimbal yang stabil, drone ini memastikan kualitas gambar dan video yang tinggi dengan pengurangan goyangan.
DJI Zenmuse H30T adalah alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas inspection dan pemantauan dalam industri ketenagalistrikan. Sehingga memberikan solusi yang lebih aman dan efisien untuk mengelola infrastruktur yang kompleks dan penting.
DJI Dock 2
DJI Matrice 3 Thermal Dock Version (M3TD)
M3TD solusi drone aerial surveillance yang komprehensif karena dilengkapi dengan kamera thermal sehingga cocok untuk inspection, keamanan dan pengawasan otomatis. Gambar yang dihasilkan dari M3TD berupa RGB dan termal yang cocok untuk operasi di siang maupun malam hari. Anda dapat menggunakannya untuk melakukan patroli secara rutin 24/7, melakukan pemantauan aset, pemantauan area sensitif di malam hari, hingga mendeteksi kebocoran gas serta potensi titik panas di area migas. Berikut spesifikasi M3TD:
Wide-Angle Camera
- 1/1.32-inch CMOS
- 24mm Format Equivalent
- 48MP Effective Pixels
Tele Camera
- 1/2-inch CMOS
- 162mm Format Equivalent
- 12MP Effective Pixels
Infrared Camera
- 40mm Format Equivalent
- Normal Mode: 640×512@30fps
- UHR Infrared Image Mode: 1280×1024@30fps (Dengan mengaktifkan fungsi Gambar Infrared UHR, drone secara otomatis mengaktifkan atau menonaktifkan mode Gambar Infrared UHR sesuai dengan kecerahan cahaya sekitar)
- 28x Digital Zoom
Selain itu, DJI Dock 2 menyediakan zona pendaratan yang aman dan stabil bagi M3TD setelah menyelesaikan misinya. Fitur ini memastikan keselamatan drone dan memfasilitasi pengembalian yang cepat dan mudah untuk pengisian ulang baterai sekaligus meminimalkan waktu henti.